Sabtu, 29 Mei 2010

beLajar dari Singapura

Singa Muntah ;p

 Minggu pagi ditemani secangkir kopi panas :)

April saat itu. seperti perjalanan sebelumnya dari pekanbaru - jakarta, materi bacaan yang di suguhkan oleh maskapai penerbangan yang bersangkutan, memang sering kali berisi informasi2 pariwisata yang menarik dan informatif. hanya saja, ada yang menarik dari sepotong artikel dr majalah bulanan keluaran maskapai ini. berharap dari niat ingin berbagi, semoga bisa memberi kontribusi bagi kemajuan negeri ini

Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama singapura setelah resmi mendapatkan kemerdekaan yang diberikan malaysia, diluar pro dan kontra dari cara kepemimpinannya selama 3 dasawarsa, gw rasa ada beberapa hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran bagi masyarakat negeri ini. Berjuang dari negara golongan dunia ketiga, hingga menjadi salah satu negara maju di dunia, bukan diawali dengan perjuangan yang instan. Lee Kuan Yew sadar, bahwa Singapura hanya memiliki potensi sumber daya manusia karena memang tidak tersedia sumber daya alam lain disana. Tapi masyarakatnya saat itu, jauh dari keteraturan dengan intelektualitas tinggi seperti yang kita lihat sekarang ini. Keras, tingkat kriminalitas tinggi, pola pikir tradisional, jauh dari sejahtera..

Tapi bagaimana Lee Kuan Yew merubah Singapura menjadi seperti saat ini? ternyata si perdana menteri ini mempunyai cara unik. Dengan mambagikan kartu pos berisi kumpulan foto keindahan Swiss ke masyarakat, mengajak penduduk untuk membangun Singapura seperti Swiss. Lee Kuan Yew mengidolakan Swiss memang. Karakteristik negara yang hampir miriip. Dengan luas wilayah yang tidak besar, tanpa sumber daya alam yang mendukung, tapi bisa menjadi negara maju dan disegani.

kartu pos ini mengajak penduduknya untuk menjadi masyarakat PEKERJA KERAS, TANPA PAMRIH, dan TIDAK BERHENTI BERMIMPI membangun Singapura menjadi negara impian bagi anak cucu mereka nanti. Mengubah mindset di kepala mereka untuk TIDAK MANJA, TIDAK BANYAK MENGELUH, dan BERJUANG BERSAMA membangun Singapura. Bukan memberikan banyak janji dan membodohi masyarakat seperti banyak yang terjadi di negeri ini. Dan setelah 32 tahun, akhirnya Singapura menjadi seperti yang kita tau saat ini. sejahtera, maju dan masih tetap belum berbudaya. impian yang semoga cepat terwujud di negeri tercinta INDONESIA :)

#AW