Kamis, 20 September 2012

Politik dan cinta di Pemilu Jakarta

Sebelumnya saya lebih suka menyebut Pak Basuki- sebagai Tjahaya, karena nama ini lebih indonesia, dan tidak terlalu "spesifik". Bukanya kita semua adalah warga Indonesia, entah darimana asal suku dan etnisnya? :D

Politik itu cintaa memang. Bukan kaya cinta dalam arti penuh cinta, tapi sama persis seperti orang yang lagi falling in love kelakuanya. Selalu ada bittersweet-nya. Selalu ada pro sama kontra. Waktu baru mengenal pasangan, dia terasa sebagai sosok yang sempurna. Tanpa cela. Dan seiring berjalanya rasa, kesempurnaan akan terlihat samar, bahkan terkadang lupa melihat sisi baiknya. Jenuh, Ingkar, Tak Sepaham, bisa jadi penyebab keretakanya. Dan sepertinya, mostly kalian semua setuju dengan pendapat ini. Bukannya seorang SBY saja yang bisa menang telak dalam 1 putaran, pada akhirnya juga dicela? :D

Hari ini Kamis, 20 September 2012. Hari yang sangat bersejarah untuk Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta. Hari ini pemilukada tahap ke II yang langsung me-man to man kan antara FokeNara-JokowiAhok dengan scor sementara 47%-52% berdasarkan penghitungan cepat. Tentu jika hasil realcount tidak akan banyak bergeser dari kedudukan ini, Jokowi-Ahok akan resmi menjabat menjadi Gubernur ke-17 DKI Jakarta periode 2012-2017. Memimpin provinsi sejak gubernur pertama Suwiryo, bertugas tahun'45. Pasangan ini memang hasil naturalisasi dari negara (baca:provinsi) lain. Tapi dari hasil rekam jajak mereka, saya rasa prestasi mereka pantas diapresiasi. Dan dari sejarah kepemimpinan gubernur jakarta, toh hanya 2 periode yang benar-benar asli dipimpin orang kelahiran Jakarta. Jadi most of the time, DKI Jakarta dipimpin warga naturalisasi. Foke dan Soerjadi Soedirdja di kepemimpinan periode 1992-1997.

Terlepas dari semua itu, saya yakin semua orang berharap hasil akhir dari berpolitikpun layaknya pasangan yang selalu jatuh cinta. Bisa berakhir sama-sama bahagia, sampai maut memisahkan mereka. yahh, sebagai masyarakat seperti kita sepertinya terlalu jauh jika kita harus bereaksi dengan menggantikan posisi mereka. Layaknya sebuah pasangan, biarlah kita sebagai masyarakat menjadi pasangan hidup yang selalu men-support. Yang selalu berpikiran terbuka, rukun dan selalu melihat sekaligus menerima keputusan yang sudah kita percayakan sepenuhnya pada imam kita.

Sukses Jakarta Baru, Sukses Jokowi-Ahok. #AW