Sosiawan Leak#1 |
Sosiawan Leak#3 |
Sosiawan Leak#2 |
Sosiawan Leak#4 |
Negeri Kadal
Negri kami negri kadal
negri yang tidak pernah sepi dari juluran lidah
menjelma dasi, panji-panji hingga janji-janji
yang selalu terpelanting bacinnya ludah.
sambil melata, kami mengendap,
menikam dan bersenggama
sesekali menelikung lawan juga kawan.
yang selalu terpelanting bacinnya ludah.
sambil melata, kami mengendap,
menikam dan bersenggama
sesekali menelikung lawan juga kawan.
negri kami negri kadal
negri yang bersemak rempah
berbelukar bahan tambang, berrerimbun hutan
namun selalu lapar
dengan pertikaian dan asap tebal
dari berbagai kayu bakar
agama, harta dan kekuasaan
kami selesaikan masalah
hanya lewat desis dan kata-kata
sedang tindakan tersembunyi dengan sempurna
di ujung ekor yang tak berdaya
menjelma bom, meledak sembarangan.
curiga mulus beranak pinak di sela sisik
malih rupa ketakutan
yang tak pernah terungkap di pengadilan
di negri kadal.
-Sosiawan Leak-
berbelukar bahan tambang, berrerimbun hutan
namun selalu lapar
dengan pertikaian dan asap tebal
dari berbagai kayu bakar
agama, harta dan kekuasaan
kami selesaikan masalah
hanya lewat desis dan kata-kata
sedang tindakan tersembunyi dengan sempurna
di ujung ekor yang tak berdaya
menjelma bom, meledak sembarangan.
curiga mulus beranak pinak di sela sisik
malih rupa ketakutan
yang tak pernah terungkap di pengadilan
di negri kadal.
-Sosiawan Leak-
ratusan pasang mata dibuat kagum oleh beberapa puisi yang dibawakan pria ini malam itu.
syarat kritik,,disampaikan menarik dirangkai dengan kata penuh analogi..
Berbeda dengan kebanyakan penyampaian aspirasi masyarakat seperti sekarang ini. Atas nama demokrasi, kemudian menghalalkan segala cara yang justru cenderung anarkis, dan kurang santun dalam menyampaikan pendapat. Malah terbilang kekanak-kanakan, kebablasan, sekalipun negara ini penganut demokrasi.
otot lagi, otot lagi dan otot lagi. tanpa otak yang disetel lurus buat bersikap lebih manusiawi
Heran dan menjadi tanda tanya besar memang, bagi kemajuan negeri tercinta ini. Entah sampai kapan menjadi sebuah negara demokrasi yang besar, santun, dan terpelajar, jika masyarakat dan juga mahasiwanya masih berkeprilakuan seperti ini.
anyway,
sebenernya gw bukan penyuka puisi
dan seingat gw, ini jadi pertunjukan puisi pertama yang gw liat :)
tetapi melihat beliau perform,
benar2 kereen
Bangun INDONESIA dengan CARAMU..!!
dan ini pilihan beliau untuk menuangkan cintanya
seperti kutipan yang sampe hari ini dan akan selalu saya ingat
DIE FOR SOMETHING
NEVER LIFE FOR NOTHING